Hoby yang Menguntungkan
Oleh: Hidayatur Rohmah
Wirausahawan Muda Sukses Monash Institute
Berawal dari hoby mengoleksi sepatu. Saya senang sekali ketika melihat sepatu yang cantik dengan warna nan cerah. Saya mempunyai empat sepatu ballet dengan kombinasi warna berbeda. Mayoritas sepatu yang saya miliki bukan berbahan kulit, jadi tidak cepat rusak dibanding sepatu dari bahan selain kulit. Sehingga, saya mempunyai inisiatif untuk tidak sekedar mengoleksi spatu, akan tetapi juga mengoleksi uang dari sepatu.
Tepat hari Jum’at setelah kuliah Kewirausahaan bersama Pak Fauzan Hidayatullah, saya pergi ke Johar dan menelusuri sepanjang ruko sepatu. Hingga pada akhirnya, kaki saya berhenti di salah satu Ruko sepatu yang modelnya bagus-bagus dan stocknya lumayan banyak. Sejenak saya duduk sambil memilah-milah model spatu yang bagus, dan ada dua sepatu yang menjadi favorit dan ingin sekali saya membelinya. Namun, tiba-tiba penjual sepatu toko itu mendekati saya dan berkata “mau beli berapa, Mb?” saya jawab: “sebenarnya saya mau beli banyak, Mas. Karena saya ingin menjualnya kembali, tapi saya masih bingung dengan ukuran sepatu teman-teman saya(dengan rasa malu).” Penjual: “Ow gt, Mb.. Mendingan saya kirimin gambar-gambar sepatu saya, Mb.” Saya jawab: “Ok, Mas.” Dengan kesepakatan harga @ Rp 30.000/pasang. Sehingga saya tidak jadi membeli spatu itu, akan tetapi saya mendapatkan gambar-gambar sepatu itu.
Dengan segera saya pulang ke Ngaliyan dan mensosialisasikan kepada teman-teman asrama, dan ternyata mereka memberikan respon yang bagus. Respon itu ditunjukkan dengan pesanan sepatu yang masuk pada daftar catatan saya. Seminggu kemudian, saya pergi ke Johar dan membeli sepatu pesanan teman-teman. Hari pertama ada tujuh pesanan dan saya pikir itu sudah lumayan. Sehingga, saya mendapat keuntungan Rp 50.000 dengan rincian lima pasang spatu dengan harga @ Rp 30.000 terjual Rp 38.000 dan dua sepatu terjual Rp 35.000, karena memang model sepatunya berbeda.
Hampir tiga bulan, saya sudah mendistributorkan sekitar tiga puluh pasang sepatu. Sistem yang saya gunakan sudah efektif, karna saya memasarkan spatu melalui media elektronik, yaitu facebook dan Hand Phone. Setiap kali bertemu teman kampus, saya memperlihatkan gambar-gambar spatu kepada mereka.
KENDALA
Kendala yang saya hadapi pada persediaan stock spatu, karena sepatu yang diminati teman-teman tidak ada, sehingga proses penjualan menjadi terbengkalai. Sehingga, saya menawarkan model-model spatu lain yang masih ada barangnya. Dan alhamdulillah, ada beberapa teman yang pesan spatu lagi.
SEGMEN PASAR
Pemasaran saya masih berkutat pada Disciples MI dan kampus IAIN Walisongo Semarang. Saya memiliki empat cabang pasar, yaitu Fakultas Syari’ah(Devina Holistica), Fakultas Dakwah(Laili Zulfa), Fakultas Tarbiyah(Laili Mahmudah), dan Fakultas Ushuluddin(Hidayatur Rohmah). Dari ke empat fakultas itu, yang produktif adalah Fakultas Ushuluddin dan Syari’ah dengan omset pesanan yang lumayan banyak.
Karena semakin semangat berwirausaha, saya juga mengambil peluang usaha di masjid kampus dua. Ide itu muncul ketika saya dan teman sedang berteduh, saya mempunyai ide untuk berjualan es teh di masjid kampus dua lantai satu. Sepulang dari kampus, saya ke asrama PNA(Pondok Ngaliyan Asri) dan bertemu dengan Bunda Yuli. Kesempatan yang bagus untuk menyampaikan ide itu kepada Beliau. Dan alhamdulillah, malam harinya ide saya langsung di ACC oleh Bunda Yuli dan Pak Mukharrom. Hanya berbekal tenaga untuk mengantarkan dan mengambil hasil penjualan, saya dapat mengantongi sekitar @ Rp 10.000-15.000/minggu. Sedangkan semua modal dari Bunda. Mulai dari Termos dan tekita yang sudah dipersiapkan oleh Bunda Yuli, saya hanya bertugas untuk mengantarkan dan mengeceknya di masjid.
Usaha yang sudah terealisasi
Hidayah’s Shoes
No Nama Barang Beli Jual Keuntungan
1. Spatu H Rp 30.000 Rp 35.000 Rp 5.000
2. Spatu S Rp 30.000 Rp 38.000 Rp 8.000
3. Sandal Rp 25.000 Rp 40.000 Rp 15.000
Kantin Kejujuran
No Nama Barang Beli Jual Harga satuan Keuntungan
1. Tekita Rp 16.500/kardus Rp 20.000/kardus Rp 1.000 Rp 3.500/kardus
Grand Total = Rp 3.500/kardus
Dalam waktu seminggu membutuhkan tiga sampai empat kardus. Satu kardus berisi 20 gelas.
Jika 3 kardus, maka 1 minggu = 16.500x3 = 49.500 = Untung Rp 10.500
Jika 4 kardus, maka 1 minggu = 16.500x4 = 66.000 = Untung Rp 14.000
Planning usaha di masa mendatang
Rencana untuk memajukan usaha di masa mendatang dengan cara menambah persediaan Tekita. Karena Pak Nasih punya rencana untuk beli lemari es, sehingga saya dapat menambah stock tekita. Selain itu, karena di masjid belum ada yang jualan snack, maka saya bisa menyediakan snack dengan harga @ Rp 1.000/bungkus. Usaha jual snack bisa saya sinergikan dengan usaha snack sarjana Disciples MI dengan bagi hasil yang akan disepakati bersama.
Selain itu, saya ak
Reply
Leave a Reply.
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.