Berbicara mengenai entrepeneur sungguh menyenangkan. Sebab, dulu saat saya masih kelas XI semester dua, pernah jualan ice piscok. Namun semenjak di Semarang, saya mengalami kebingungan untuk menjual sesuatu. Awalnya saya ingin menjual olos. Tapi, berhubung membuat olos memakan waktu dan untungnya juga agak sedikit. Akhirnya saya berhenti.
Entah kenapa, semenjak saya disini saya sering belanja ke Pasar Jrakah. Nah, ketika akan pulang, saya menunggu bus di depan warung mie ayam. Tiba-tiba ada seorang ibu-ibu membawa nasi bungkus yang berupa nasi goreng, nasi rames dan pepes ikan. Kemudian penjual bapak mie ayam menawari saya untuk membelinya. Akhirnya saya-pun membeli nasi goreng.
Setelah menikmati nasi goreng yang rasanya luar biasa, hingga ada hasrat keinginan untuk berjualan nasi bungkus. Akhirnya saya menemui Bapak mie ayam dan mencoba mencari tahu mengenai ibu penjual nasi bungkus tersebut. Setelah dibicarakan panjang lebar, kemudian saya menunggu penjual nasi bungkus tersebut.
Hampir satu jam lebih saya menunggu. Akhirnya saya dapat menemuinya. Dan tanpa basa-basi saya langsung mengatakan, kalau saya ingin berjualan nasi bungkus tersebut. Akhirnya ibu penjual nasi itu menyepakatinya. Ketika minggu sore, saya langsung datang ke rumah ibu untuk memastikan. Dan besoknya saya langsung berjualan.
Hampir seminggu ini, saya telah menjual nasi bungkus. Alhamdulillah, per-bungkus dijual dengan harga Rp 3.000,00. Sedangkan pepes ikan 1 pack ada @12 bungkus dan tiap bungkus dijual Rp 2.000,00.
Namun ada suatu kendala yang masih saya hadapi. Misalnya saja, mengenai kendaraan. Di sini saya membutuhkan seseorang yang konsisten untuk mengantarkan saya. Namun ketika sudah ada, ternyata kendaraannya rusak. Akhirnya terkadang saya meminjam kendaraan dan diantar. Tidak hanya itu, ada juga pembeli yang membeli namun dibayar secara tidak tunai. Akhirnya setiap saya menyetorkan, terkadang saya memakai uang sendiri.
Planning
Saya mempunyai planning untuk terjun di bidang jasa. Berhubung ayah saya adalah supir angkutan. Tapi saat ini angkutan yang digunakan angkutan sewa. Terkadang juga mobil yang digunakan sering mengalami kerusakan. Oleh karena itu, saya ingin membeli angkutan untuk ayah saya agar dapat dikelola. Namun, modal yang digunakan cukup besar sekitar 80 juta. Jika ada yang ingin meminjamkan modal. Maka uang modal akan kembali melalui sistem cicilan atau kredit. Dengan jangka 2-3 tahun.
Harapan
Menjadi pengusaha tentu tidak mudah. Butuh tekad, semangat yang tinggi, kerja keras dan pantang menyerah untuk meraihnya. Kunci utamanya konsisten. Semoga usaha ini dapat berjalan dengan lancar. Amin ya robbal ‘alamin.
Reply
Leave a Reply.
Author
Write something about yourself. No need to be fancy, just an overview.